Tugas Makalah Biologi
Nama Anggota Kelompok :
Ø
Amalia Diah P. (03)
Ø
Melinia Paula E.K. (19)
Ø
Puji Putriana (25)
Ø
Qonita Sri P. (26)
Kelas : IX I
Persilangan dan pewarisan sifat
Gregor
Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil
percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola
pewarisan sifat dan memahami materi genetik.
Persilangan
terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk
terbuka dan untuk sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. Pada tanaman menyerbuk
sendiri, persilangan buatan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan
percobaan oleh Gregor Johann Mendel.
Percobaan persilangan mendel sebagai dasar
pewarisan sifat
Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak
genetika karena berhasil menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu
genetika pada kacang kapri. Dalam percobaannya mendel melakukan
persilangan di antara kacang kapri yang telah diketahui perbedaan untuk
masing-masing sifat yang diamati. Tanaman yang mendel tanam merupakan galur murni yang apabila ditanam akan
menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). Dari percobaan tersebut ia
menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman dikendalikan oleh gen dalam bentuk pasangan alel yang berasal dari sel
kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada proses perkawinan.
Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman ada yang bersifat dominan dan
resesif. Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan
hasil persilangan menunjukkan adanya pola-pola pewarisan khusus yang dikenal
sebagai hukum pewarisan mendel dan akhirnya menjadi dasar
untuk memahami pewarisan suatu sifat dan kemungkinan modifikasinya dalam
pembentukan suatu kultivar.
Jenis-jenis
persilangan dalam percobaan mendel
Skema
persilangan satu sifat beda antara dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa
- Persilangan
satu sifat beda
Persilangan
satu sifat beda atau disebut juga persilangan monohibrid adalah persilangan yang
dilakukan antara dua individu atau tanaman yang mempunyai perbedaan pada satu
sifat. Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri
yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. Persilangan
tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat beda yaitu tekstur biji.
- Persilangan
dua sifat beda
Persilangan
dua sifat atau disebut juga persilangan
dihibrid adalah persilangan di antara dua individu dengan
melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. Persilangan
antara kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri
tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning adalah contoh persilangan
dengan dua sifat beda. Sifat pertama adalah tekstur biji dan sifat kedua adalah
warna biji.
Silang
balik adalah persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan dengan salah
satu tetuanya. Berbeda dengan silang uji, pada silang balik tetua untuk
pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. Tujuan dari silang balik
adalah memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang baik
dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari
persilangan agar stabil pada individu keturunan. Dalam suatu program pemuliaan,
silang balik biasanya dilakukan berulang-ulang untuk memindahkan gen atau sifat
ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor agar stabil dan
terakumulasi dengan cukup. Individu donor adalah individu atau kultivar yang
digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang akan dipindahkan.
Silang
kebalikan (adalah suatu persilangan antara satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya,
disebut juga dengan persilangan tukar kelamin. Silang kebalikan
digunakan untuk mengetahui gen yang mengendalikan suatu sifat berada di sitoplasma dan pengaruh induk betina
atau tidak. Gen yang berada di sitoplasma akan berbeda pewarisannya pada
keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan.
Persilangan
Hewan dan Persilangan Manusia
Hewan
dan manusia umumnya melakukan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. Persilangan ditandai
dengan proses bertemunya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina
(sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. Induk betina akan
mengandung anak atau telur sebagai akibat terjadinya proses pembuahan. Beberapa contoh hewan hasil
persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid.
Persilangan
Tanaman
Hasil persilangan di antara bunga
berwarna merah dan putih
Persilangan
pada tanaman dapat diartikan sebagai proses penyerbukan yang terjadi antara
tanaman atau populasi yang berbeda secara genetik. Pengetahuan tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada
tumbuhan membuat persilangan menjadi suatu metode yang efektif untuk
memperbaiki penampilan tanaman. Berdasarkan kejadiannya, persilangan pada
tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan
buatan. Pada tanaman menyerbuk terbuka, persilangan tanaman
terjadi secara alami baik dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan
manusia untuk tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman
umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat
atau karakter yang berbeda dari dua atau kultivar
tanaman. Persilangan buatan pada tanaman dilakukan dengan
mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan
menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai
tetua betina.
Persilangan dalam pemuliaan tanaman
Persilangan tanaman umum digunakan dalam
pembentukan kultivar-kultivar baru baik hibrida, bersari bebas maupun menyerbuk sendiri sebagai bagian dalam
program pemuliaan tanaman. Pada tiap program
pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan
metode yang digunakan.
Persilangan dalam pembentukan kultivar
hibrida
Silang
dalam program pembuatan kultivar hibrida adalah persilangan antara galur inbred dengan kultivar bersari
bebas. Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian
keturunan dalam melakukan seleksi untuk memilih galur-galur
inbred calon tetua hibrida. Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan
dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida.
Silang
tunggal adalah persilangan antara dua galur inbred yang digunakan untuk
membuat kultivar hibrida. Hibrida hasil persilangan ini disebut hibrida silang
tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. Hibrida
silang tunggal merupakan metode pertama perakitan kultivar hibrida yang
ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908.
Silang
ganda adalah persilangan antara dua
hibrida F1 silang tunggal yang berbeda. Keturunan hasil dari persilangan ini
disebut hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. Awalnya hibrida
silang ganda digunakan untuk mengganti hibrida silang tunggal pada jagung yang
pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang baik.
Silang
tiga jalur adalah persilangan antara hibrida F1 hasil silang tunggal dengan
satu galur inbred. Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih besar
daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang
berbeda. Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga
jalur mulai ditinggalkan dan digantikan oleh hibrida silang tunggal.
Rancangan persilangan
Rancangan
persilangan dalam pemuliaan tanaman adalah suatu skema persilangan di antara
kelompok atau galur tanaman yang dibuat dalam suatu program pemuliaan tanaman
untuk mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan
menduga parameter-parameter genetiknya.
Rancangan
persilangan dua tetua adalah rancangan yang paling sederhana dalam menduga
varians genetik dari suatu populasi. Rancangan ini pertama kali ditunjukkan
oleh Mather pada tahun 1948 dengan melakukan persilangan pada sejumlah “n”
tanaman yang diambil secara acak dari suatu populasi.
Rancangan
I disebut juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali
digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. Setelah persilangan
dialel, rancangan I merupakan rancangan persilangan yang paling sering
digunakan dalam pemuliaan jagung karena mudah dalam menghasilkan keturunan
dalam jumlah yang besar. Rancangan ini juga dapat digunakan untuk populasi
tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki banyak bunga dalam satu tanaman.
Rancangan
II disebut juga rancangan persilangan
faktorial atau rancangan AB, dikemukakan pertama kali oleh Comstock dan
Robinson pada tahun 1948. Asumsi-asumsi yang
digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil
persilangan yang digunakan sebagai penguji adalah tanaman yang tak terpilih
untuk dibuat persilangan dari populasi terpilih.
Persilangan
dialel adalah persilangan yang dilakukan untuk semua pasangan yang mungkin
terjadi pada sejumlah n galur
inbred. Persilangan dialel
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menduga parameter
genetik dari suatu populasi. Pendugaan parameter genetik ini penting dalam
evaluasi pasangan galur inbred sebagai calon tetua hibrida dengan menentukan daya
gabung umum dan daya
gabung khusus di antara galur-galur inbred.
Rancangan
persilangan dialel sebagian dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan
Curnow. Rancangan ini merupakan modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan
untuk menambah jumlah tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. Perbedaan
utama antara rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh adalah
pada dialel sebagian banyak persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan
jumlahnya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.
Rekayasa Genetik
Rekayasa
genetika adalah suatu proses manipulasi gen yang
bertujuan untuk mendapatkan organisme yang unggul. Rekayasa genetika
merupakan salah satu pokok bahasan dalam ilmu Bioteknologi. (cabang ilmu
BIologi). Pada artikel ini akan dibahas segala sesuatu yang berkaitan dengan rekayasa
genetika.
Mahluk
hidup terdiri atas gen, gen mengandung protein yang menjadi pusat atau sumber
informasi. Gen yang menjadi pembawa informasi turun-temurun dari generasi
ke generasi bertanggung jawab atas pewarisan genotipik dan fenotipik dari
seorang individu.
Secara
ilmiah, rekayasa genetika adalah manipulasi genetik atau perubahan dalam
susunan genetik dari suatu organisme. Rekayasa genetika merupakan proses
buatan/sintetis dengan menggunakan Teknologi DNA rekombinan. Hasil dari
rekayasa genetika adalah sebuah organisme yang memiliki sifat yang diingingkan
atau organisme dengan sifat unggul, organisme tersebut sering disebut sebagai
organisme transgenik. Rekayasa genetika sangat terkait dengan bidang
bioteknologi lain seperti kloning hewan dan kloning manusia.
Rekayasa
genetika telah memiliki aplikasi luas di hampir semua bidang yang berkaitan
dengan bioteknologi dimana genom organisme yang terlibat. Proses transfer
materi genetik dari satu organisme ke organisme lain menggunakan vektor atau
pembawa secara ilmiah disebut sebagai transformasi. Bahkan, semua percobaan
telah dilakukan pada bakteri, tanaman dan sebagian besar banyak hewan tikus,
meskipun eksperimen manusia belum mungkin karena alasan yang jelas.
Metode Transformasi Langsung
Injeksi,
macroinjection, teknik / biolistics, elektroporasi, transformasi dimediasi
liposome, dan transformasi dengan menggunakan bahan kimia seperti serat silikon
karbida pemboman.
Metode Transformasi tidak
langsung
Transformasi
berbasis vektor, vektor meliputi plasmid bakteri (dimediasi mentransfer
Agrobacterium), lamba fag, dan bakteriofag (partikel fag yang sangat efisien
dalam mengubah).
Rekayasa
Genetika pada Manusia
Pada
manusia, teknik ini tetap sama tetapi melibatkan transformasi gen manusia untuk
mengubah fenotipe yang ada. Manipulasi genetik telah dilakukan untuk
memodifikasi gen mutagenik atau penyakit tertentu coding, sebagai bagian dari
mengobati beberapa gangguan genetik, selain memproduksi obat-obatan dan vaksin.
Ini juga telah digunakan untuk meningkatkan umur panjang, dan kekebalan dari
suatu organisme dan lebih tepat untuk mempelajari ekspresi gen. Rekayasa
genetika manusia dikatakan dari 2 jenis, dimana sel-sel somatik somatik diubah
dan germline dimana transformasi ini melibatkan perubahan dalam telur atau sel
sperma dan dengan demikian mewarisi. Pertama uji coba hampir berhasil
manipulasi genetik untuk orang yang menderita parah Gabungan Immunodeficiency
(SCID), pada tahun 1990, yang mengakibatkan orang mendapatkan kekebalan
fungsional yang mereka dirampas. Rekayasa genetika telah digunakan untuk
masalah infertilitas serta dimana tindakan perempuan subur sebagai ibu
pengganti dan sukses dalam memproduksi anak. Modifikasi lain dalam genetika
manusia pada prioritas rendah karena tingkat keberhasilan telah diragukan.
Langkah-langkah
dalam Rekayasa Genetika
v Isolasi Gen
Pemilihan
gen yang diperlukan dan isolasi merupakan prasyarat untuk memulai proses. Gen
yang diinginkan yang akan ditransfer terisolasi dan dikalikan dengan
menggunakan PCR (polymerase chain reaction). Atau, mungkin menjadi bagian dari
perpustakaan genom (perpustakaan yang mengandung fragmen DNA satu genom
tertentu).
v Konstruksi
Gen
yang terisolasi perlu diperiksa untuk ekspresi. Setiap gen terdiri dari
promotor, gen penanda dipilih dan terminator. Daerah promotor bertanggung jawab
untuk transkripsi gen yang berakhir pada mencapai wilayah terminator. Gen
penanda dipilih menganugerahkan resistensi antibiotik yang membantu untuk
membedakan sel berubah. Namun, gen tidak dapat berkembang biak sendiri, bukan
harus dikombinasikan dengan DNA asing atau vektor dimana prosesnya dilakukan
dengan menggunakan enzim pencernaan pembatasan, enzim ligasi dan kloning
molekuler menggunakan polimerase.
v Transformasi
Bakteri
telah banyak digunakan untuk mengambil gen atau DNA asing dengan bantuan metode
transformasi di atas. Setelah integrasi, gen atau DNA bereplikasi menggunakan
sistem replikasi host dan menghasilkan banyak salinan dari dirinya sendiri.
v Seleksi dan Konfirmasi
Hal
ini dimungkinkan untuk membedakan sel-sel berubah dari yang non diubah dengan
menumbuhkan mereka di hadapan antibiotik dikodekan oleh gen penanda dipilih.
Metode lain adalah dengan menggunakan probe DNA komplementer dengan gen
disisipkan yang secara khusus akan mengikat gen yang diinginkan dan dapat
ditelusuri dan dikonfirmasi menggunakan pemetaan DNA, teknik elektroforesis
seperti Southern blotting, dan Bioassays.
Manfaat Rekayasa
Genetika
Manfaat
rekayasa genetika yang jelas dalam bidang pertanian, lingkungan, dan produksi
pangan. Karena itu, karena itu adalah sebuah lapangan yang melibatkan terlalu
banyak penelitian, itu jelas untuk itu untuk memiliki pangsa efek negatif. Mari
kita lihat apa yang mereka setelah melalui keuntungan.
v Pro
Banyak
kelainan genetik, komplikasi seperti diabetes, fibrosis kistik telah
disembuhkan dengan rekayasa genetika pada manusia karena melibatkan penghapusan
gen yang rusak dan sel-sel memodifikasi untuk menghasilkan sifat yang
diinginkan yang hilang sebelumnya, dengan terapi gen. Insulin dan hormon
pertumbuhan manusia adalah contoh terbaik dimana gen penyandi hormon ini sedang
diubah dalam sel bakteri dalam skala besar untuk meningkatkan produksi hormon.
Hewan
kloning dan transformasi telah secara eksklusif dilakukan pada tikus. Pertama
hewan berhasil mengubah adalah Dolly, lebih dikenal sebagai domba kloning
meskipun masalah etika telah menjadi kendala utama sejauh penelitian yang
bersangkutan.
Rekayasa
genetika telah digunakan berulang-ulang untuk menghasilkan hama, tanaman yang
tahan penyakit dan juga tanaman bergizi tinggi. Contoh terbaik adalah tanaman
kapas Bt dimana Bacillus thureingiensis telah digunakan untuk memasukkan
berbagai hama dan gen tahan penyakit pada tanaman.
Makanan
yang dimodifikasi secara genetik telah membantu massa dengan jumlah tinggi nutrisi.
Beras emas, dan rasa menikmati tomat adalah contoh terbaik dari rekayasa
genetika dalam makanan.
v Kontra
Karena
rekayasa genetika melibatkan eksperimen yang parah, ada kemungkinan tinggi
untuk gen untuk menghasilkan mutasi yang tidak diinginkan dan sifat-sifat yang
menyebabkan alergi pada tanaman yang menghambat nilai gizi. Ciri-ciri yang
dihasilkan dapat menimbulkan patogen baru yang berbahaya bagi seluruh
ekosistem.
Teknik
ini membutuhkan penyisipan gen yang diinginkan pada lokasi yang tepat yang keahlian
diperlukan terutama ketika melibatkan banyak faktor risiko. Juga,
transformasi gen tunggal sulit karena kode untuk beberapa sifat.
Rekayasa
genetika adalah teknik mahal untuk melaksanakannya. Hal ini membutuhkan tenaga
kerja terampil, perangkat yang sangat baik dan akurat dan bahan kimia, dan
laboratorium yang sangat canggih yang tidak terjangkau untuk orang awam.
Terakhir,
salah satu tidak bisa mengabaikan etika dan masalah yang diperdebatkan yang
terlibat dalam penggunaan hewan dan tumbuhan untuk manipulasi yang seharusnya
menjadi ciptaan Tuhan '.
Sumber 1
a. Kultur Jaringan
Memanfaatkan sifat totipotensi (kemampuan setiap sel
tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna), yang bertujuan untuk
memperbanyak jumlah tumbuhan. Teori ini digagaskan oleh G.Heberlandt pada tahun
1898, yang berasal dari jerman dan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrant, Ruker.
Pada teknik, kita hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman dan jaringan yang
kita ambil untuk dikultur disebut eksplan, contohnya : ujung
batang, ujung daun, dan ujung akar. Kita dapat melakukan kultur jaringan dengan
cara :
1. Mensterilkan
eksplan (direndam dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa
menit.
2. Gunakan
botol/tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Media tersebut
disterilkan dengan mesin khusus yang disebutautoklaf.
3. Simpan di tempat
yang aman pada suhu kamar, tunggu beberapa lama maka akan tumbuh kalus
(gumpalan sel baru).
4. Kalus yang tumbuh dapat dipotong-potong untuk
dipisahkan dan ditanam dimedia lain.
Keuntungan
menggunakan kultur jaringan :
- Dalam waktu singkat
dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
- Sifat tanaman yang
dikultur sesuai dengan fifst tanaman induknya.
- Tanaman yang
dihasilkan lebih cepat berproduksi.
- Tidak membutuhkan
area tanam yang luas.
- Tidak perlu
menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakannya.
b.
Kloning
Kloning merupakan perkembangbiakan secara
vegetatif,kloning akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel
yang akan menghasilkan embrio (sel telur) termasuk germa (sel yang menumbuhkan
telur dari sperma). Penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk
membuat satu/lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik.
Kloning ditemukan oleh Dr.Ian Willmut pada tahun 1997 di skotlandia. Sebagai
contoh yaitu cara kloning domba dolly :
1. Mengambil sel
telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari
domba betina lain.
2. Mengeluarkan
nukleus sel telur yang haploid.
3. Memasukkan sel
kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
4. Sel telur
dikembalikan ke uterus domba donor sel telur.
5. Sel telur yang
mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba kemudian domba
tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil kloning.
c.
Makhluk
hidup transgenik
Disebut GMOS (Genetically Modified Organism),
teknik ini mengubah faktor keturunan untuk mendapatkan sifat yang baru, teknik
ini dikenal dengan sebutan rekayasa genetika atau teknologi plasmid. Aplikasinya
antara lain :
a. Produksi Insulin
Menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke
dalam DNA bakteri.
b. Menciptakan bibit
unggul
1. Penakokan gen
pembentuk pestisida pada tumbuhan
2. Rekayasa tumbuhan
yang mampu melakukan fiksasi nitrogen.
3. Rekayasa genetika
yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat anti koagulan.
- Hibridiasi
Persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang
memiliki sifat unggul. Hasil dari hibrid adalah yang memiliki sifat perpaduan
dari kedua induknya,contohnya : jagung, tebu, dan anggrek.
d. Inseminsai Buatan
Pembuahan atau fertilasi yang terjadi pada sel telur
dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Fertilasi ini tidak
membutuhkan hewan jantan tetapi hanya membutuhkan spermanya saja. Teknologi ini
menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-800 sampai
-200).
e. Bayi tabung
Bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di
dalam tabung, prosesnya adalah sebagai berikut :
a. Sel telur yang
mengalami ovulasi pada induk/wanita diambil dengan suatu alat dan disimpan di
dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita
hamil.
b. Sel telur
dipertemukan dengan sperma dibawah mikroskop dan diamati sehingga terjadi
fertilasi.
c. Sel telur yang
sudah dibuahi tersebut dikembalikan kedalam tabung.
DAMPAK REKAYASA
REPRODUKSI
- Dampak positif :
1. Menciptakan bibit
unggul
2. Meningkatkan gizi
masyarakat
3. Melestarikan
plasma nutfah
4. Meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia
5. Membantu pasangan
yang kesulitan mendapatkan keturunan dengan jalan pintas bayi tabung
- Dampak negatif :
1. Pada perbanyakan
keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan
mudah terkena penyakit
2. Merugikan petani
dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami
3. Dikhawatirkan
adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang
merugikan orang lain
4. Mengganggu proses
seleksi alam
Sumber 2
BIOTEKNOLOGI
Prinsip-prinsip dari ilmu teknologi untuk memproses
materi melalui agen biologi agar dapat meningkatkan nilai tambah. Pemanfaatan
biologi untuk kesejahteraan umat manusia. Rekayasa genetika dilakukan dengan
cara menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat tertentu ke dalam sel lain.
Contoh : bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan virus untuk
menghasilkan vaksin.
PRODUK-PRODUK BIOTEKNOLOGI
1. Boiteknologi
konvensional :
Bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat
untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang
menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga
diperoleh produk yang diinginkan.
- Manfaat
bioteknologi konvensional :
a. Meningkatkan nilai
gizi dari produk-produk makanan dan minuman
b. Menciptakan sumber
makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan makanan baru
yaitu nata de coco.
c. Dapat membuat
makanan yang tahan lama, misalnya asinan
d. Secara tidak
langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
2. Bioteknologi modern
:
Bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika,
seperti DNA rekombinan yaitu pemutusan dan penyambungan DNA dengan cara kultur
jaringan, kloning dan fusi sel (meleburkan sel antara jenis yang berbeda
seperti sel manusia dengan sel tikus untuk memproduksi antibodi).
3. Tanaman hidroponik
Tanaman yang ditanam dengan menggunakan media selain
tanah, misalnya pasir, arang sekam, batu apung, batu kali, dan air. Hidroponik
ditemukan oleh DR.W.F Geri Che dari Universitas California tahun 1936.
- Keuntungan
penanaman dengan hidroponik :
a. Tidak menggunakan
lahan yang luas
b. Bebas dari
serangan hama dan penyakit yang berasal dari dalam tanah
c. Menghasilkan
tanaman yang bersih dan bermutu
Contoh tanaman hidroponik : tomat, melon, paprika, dan timun.
4. Tanaman
aeroponik
Yaitu penumbuhan tanaman dengan membiakkan akar-akarnya
bergantung. Pemberian nutrisi dilakukan dengan cara menyemprotkan unsur hara
secara periodik. Cara kerja penanaman secara aeroponik tidak jauh beda dengan
penanaman secara hidroponik, bedanya hanya terletak pada media tanam. Jika
penanaman secara hidroponik menggunakan media tanam berupa air, arang sekam,
pasir dan batu, sedangkan penanaman secara aeroponik tidak membutuhkan media
padat , hanya cukup dibiarkan bergantung. Contoh tanaman aeroponik : bunga
anggrek dan tanaman sayuran. Teknik ini telah banyak dilakukan oleh banyak
orang karena caranya yang sederhana dan peralatannya pun mudah didapat.
Sumber 3
1. Rekayasa
reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup
dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang
berlangung secara alami.
2. Rekayasa
reproduksi dapat dilakukan dengan cara kultur jaringan, kloning, DNA
rekombinan, hibridisasi, inseminasi buatan, dan bayi tabung.
3. Kultur
jaringan adalah teknik mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang
banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
4. Kloning
adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu
atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik.
5. DNA
rekombinan, yaitu teknik menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat tertentu
ke dalam sel lain.
6. Hibridisasi
adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat
unggul.
7. Inseminasi
buatan adalah pembuahan yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang
disuntikkan pada kelamin betina.
8. Bayi
tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam
tabung.
9. Dampak
positif rekayasa reproduksi sebagai berikut: Menciptakan bibit unggul,
Meningkatkan gizi masyarakat, Melestarikan plasma nutfah, Meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia, Membantu pasangan yang
kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
10. Dampak
negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut: Pada perbanyakan keturunan dengan
kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena
penyakit, Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi
secara alami, Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk
kepentingan pribadi yang merugikan orang lain, Mengganggu proses seleksi
alam.
11. Bioteknologi
adalah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan umat manusia.
12. Bioteknologi
konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk
menghasilkan produk dan jasa.
13. Bioteknologi
konvensional mempunyai beberapa manfaat, yaitu: Meningkatkan nilai gizi dari
produk-produk makanan dan minuman, Menciptakan sumber makanan baru, Membuat
makanan yang tahan lama, Meningkatkan perekonomian rakyat.
14. Bioteknologi
modern adalah bioteknologi yang menciptakan bibit-bibit unggul yang akan
memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitasnya
Sumber 4
v Teknologi reproduksi dan
bioteknologi terbagi 2, yaitu :
a. Rekayasa
Reproduksi
b. Bioteknologi
A. Rekayasa
Reproduksi
Rekayasa
reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup
dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung secara
alami.
Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi
manusia juga bisa dijadikan objek dalam teknologi. Ada beberapa teknik rekayasa
reproduksi yang kita kenal, antara lain dengan cara :
Kultur jaringan
Kloning
Hibridisasi
Inseminasi buatan
Bayi tabung
Dibawah
ini adalah penjelasannya, mari kita simak bersama :
1. Kultur
Jaringan
Pelaksanaan
teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tanaman
yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisa
mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat
yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat
totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan.
Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang
sempurna. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia
adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C.
Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel.
Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya
menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan
oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada
teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang
hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk
dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda
yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung
akar.
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:
a. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau kalsium
hipoklorit 5% selama beberapa menit.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Masukkan
potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam botol. Media yang
digunakan terdiri atas:
Unsur-unsur
atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur mikro: Zn,
Mn, Mo, So.
Asam
amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan tertentu.
Media
cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.
Media
padat; bahan-bahan di atas campur dengan agar-agar.
Media cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin
khusus yang disebut dengan autoklaf.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa lama maka
akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama pemeliharaan dilakukan
pengocokan dengan mesin pengocok yang bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan
dilakukan selama 1,5 - 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya giat
bekerja dan memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran makanan
merata, serta menjamin pertukaran udara lebih cepat.
d. Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan di tanam pada
media lain.
e. Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian
pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat, maka bisa dipindahkan ke
media tanah atau lahan pertanian.
Kultur
jaringan dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan. Jika
sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam. Contoh
tanaman yang bisa menjadi objek kultur adalah pisang, mangga, tebu, dan
anggrek.
Keuntungan
dari kultur jaringan adalah:
Dalam
waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
Sifat
tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
Tanaman
yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
Tidak
membutuhkan area tanam yang luas.
Tidak
perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.
2. Kloning
Kloning
adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu
atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning
ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan
menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba
tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa ilmuan Skotlandia
tersebut diberi nama Dolly.
Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai
berikut:
Mengambil
sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae
dari domba betina lain.
Mengeluarkan
nukleus sel telur yang haploid.
Memasukkan
sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
Sel
telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
Sel
telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba,
kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi,
domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif
karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak. Nukleus yang berasal dari sebuah
sel di dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur dari
katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur ini akan
berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak
dewasa.
Kloning
akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan
menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang
menumbuhkan telur dari sperma.
3. Makhluk
Transgenik
Makhluk
hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified Organisms)
yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik ini mengubah faktor keturunan
untuk mendapatkan sifat baru. Teknik ini dikenal dengan rekayasa genetika atau
teknologi plasmid. Pengubahan gen dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain
ke dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu
sesuai dengan keinginan si pembuat.
Teknologi ini dapat dipelajari dari beberapa aplikasi yang telah dikembangkan
oleh manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Produksi insulin
Caranya adalah dengan menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke
dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil penyambungan tersebut akan terbentuk
bakteri baru yang mampu menghasilkan hormon insulin manusia. Bakteri ini
dipelihara di laboratorium untuk menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan
bisa untuk mengobati penyakit kencing manis.
b. Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya menjadi lebih baik, yaitu:
Pencakokan
gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga mampu menghasilkan peptisida
mematikan hama.
Rekayasa
tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Teknologi ini mampu membuat
tanaman yang bisa memupuk dirinya sendiri.
Rekayasa
genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat anti
koagulan.
4. Hibridisasi
Hibridisasi adalah persilangan antara varietas
dalam spesies yang sama yang memiliki sifat unggul. Hasil dari hibridisasi
adalah hibrid yang memiliki sifat perpaduan dari kedua induknya. Teknik ini dapat
dilakukan pada tumbuhan dan hewan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah
dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
5. Inseminasi
Buatan
Inseminasi
buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan
sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi ini tidak
membutuhkan hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja.
Inseminasi
buatan dilakukan karena bibit pejantan unggul yang hendak dikawinkan dengan
bibit betina lokal tidak memiliki waktu masa subur yang bersamaan. Bibit
pejantan unggul dikawinkan dengan bibit betina lokal supaya dapat menghasilkan
keturunan yang lebih baik.
Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80°
sampai -20°). Jadi, untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk mengawini
bibit betina lokal tidak perlu dengan membawa individunya tetapi cukup dengan
membawa spermanya. Hal ini juga memudahkan proses pengiriman dari suatu negara
ke negara lain.
6. Bayi
Tabung
Bayi
tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam
tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan,
hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi
terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan
generatif.
Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan
untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk
segera mendapatkan keturunan.
Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut:
Sel
telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat
dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada
rahim wanita hamil.
Sel
telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga
terjadi fertilisasi.
Sel
telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.
Jika
sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang dengan baik dan menjadi
embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya
semula.
Dampak
Rekayasa Reproduksi :
Rekayasa
teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun bagi
makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan
untuk memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika
tidak diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.
Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut:
Menciptakan
bibit unggul.
Meningkatkan
gizi masyarakat.
Melestarikan
plasma nutfah.
Meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
Membantu
pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
Dampak
negatif rekayasa
reproduksi sebagai berikut:
Pada
perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang
sama akan mudah terkena penyakit.
SUMBER 5
Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (Bakteri,fungi,virus dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Dalam bioteknologi biasanya digunakan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu
bahan. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi,genetika, kimia, matematika,
dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Perubahan
sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang
menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain
Jagung resisten hama
serangga
Kapas
resisten hama serangga
Pepaya
resisten virus
Enzim
pemacu produksi susu pada sapi
Padi
mengandung vitamin A
Pisang
mengandung vaksin hepatitis
Bioteknologi
terbagi 2, yaitu :
a. Bioteknologi
Konvensional/tradisional
b. Bioteknologi
Modern
Dibawah
ini penjelasannya, mari kita simak
1. Bioteknologi
Konvensional/Tradisional
Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe,
tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang
dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe,
tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap
sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi
konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum
tahu adanya penggunaan enzim
1. Pengolahan Bahan Makanan
a. Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti
yoghurt, keju, dan mentega.
1) Yoghurt
Untuk
membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian
besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt,
yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri
tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya
disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan
tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam
laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
2) Keju
Dalam
pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam
susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu
dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30oC.
Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri
tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat,
kemudian ditambahkan enzim rennin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan
dadih. Enzim rennin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu
klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperature 32oC
– 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan
disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk
makanan sapi.
3) Mentega
Pembuatan
mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis danLectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut
membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan
lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan
mentega yang siap dimakan.
b. Produk makanan nonsusu
1)
Kecap
Dalam
pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih
dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan
bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan
campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama
akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
2) Tempe
Tempe
kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke
bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu
menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan,
tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri.
Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun
yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi
yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat
mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis,
memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi
toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta
mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk
membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi
merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses
pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaituRhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang
tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi
produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia
pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar
protein tempe sampai sembilan kali lipat.
c) Tape
Tape
dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi
menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa
gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
2. Bioteknologi
Modern
Bioteknologi
modern merupakan bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA,
yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada
organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan, dan hewan.
Beberapa contohnya antara
lain :
1.
|
Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan
melalui tehknik kultur jaringan. Melalui teknik ini dapat dihasilkan /
diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar, Beberapa contoh
tanaman yang telah dihasilkan melalui kultur jaringan antara lain :Papaver
somniferum ( menghasilkan kodein , untuk penghilang rasa
nyeri, Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan
parfum aroma melati ).
|
2.
|
Antibodi
monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara
penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang sama atau berbeda . Dikenal dengan
sebutan teknologi hibridoma / DNA rekombinan.
|
3.
|
Bayi
tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma
dipertemukan dalam sebuah “ wadah” sehingga terjadi pembuahan.
|
4.
|
Hormon
insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik
|
5.
|
Domba dolly hasil kloning
yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang
telah diambil inti telurnya.
|
6.
|
Tanaman kebal
hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus
thuringiensis
|
7.
|
Tanaman yang
mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen
nif ) dari bacteriRhizobium sp dengan perantara plasmid
dari Agrobacterium tumefaciens
|
8.
|
Hewan
transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan
berbeda dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan air susu yang
mengandung faktor anti hemofili
|
9.
|
Hormon BST (
Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetik
|
10.
|
Vaksin
malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus cacar air yang
kurang aktif
|
11.
|
antibiotik jenis
baru, yang dikembangkan dari mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari
rekayasa genetik
|
12.
|
Interferon, sejenis protein
hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat replikasi virus
|